Perangkat yang memiliki sistem kompleks dan canggih seperti laptop memang telah didesain khusus untuk merespon segala kebutuhan para penggunanya dalam berbagai macam hal.
Untuk menyalurkan feedback perangkat menjadi sebuah pemenuh permintaan manusia, banyak alat yang terpasang demi kelancaran sistem operasi didalamnya.
Gak heran kenapa banyak kasus kejadian laptop overheat dan mati akibat dipacu dengan beban yang ekstra.
Berat tidaknya beban kerja sebuah komponen internal laptop tergantung dari jenis permintaan dari si pengguna.
Meskipun sudah dibekali dengan sistem pendinginan yang canggih, namun jika tidak diimbangi dengan treatment khusus, maka laptop sangat rawan dengan yang namanya overheat.
Jika laptop overheat dan mati, buruknya adalah dalam kurun waktu kedepan bisa menyebabkan umur komponen internal tidak bertahan lama.
Sebab overheat sendiri adalah bukan bagian dari siklus kerja sebuah komponen internal dalam komputer, hal seperti ini sangat dihindari oleh para user karena dampaknya sangat buruk.
Itulah mengapa komputer dengan spesifikasi tinggi dibutuhkan rangkaian pendinginan yang khusus, bahkan ada yang sampai menggunakan sirkulasi semacam radiator untuk mendinginkan suhu perangkat tersebut.
Supaya laptop milikmu terhindar dari yang namanya overheat, perhatikan beberapa poin dibawah ini karena hal berikut bisa bikin kondisi laptop overheat dan mati.
Penyebab Laptop Overheat Dan Mati
Sistem telah memiliki pengaturan jika sebuah laptop sudah sampai batas overheat yang tidak wajar dan berlangsung dalam waktu lama, maka BIOS secara otomatis akan mematikan perangkat dengan tujuan melindungi internal hardware dari efek panas tersebut.
Serem juga kan kalau saking panasnya suatu part hardware bisa bikin leleh komponen lainnya. Biasanya bagian yang paling panas ada di prosesor.
Berikut adalah penyebab laptop overheat dan mati baik dari segi internal maupun faktor eksternal misalnya seperti habit si pengguna.
1. Penempatan Laptop Yang Salah
Disaat kita menggunakan laptop, ada beberapa hal yang wajib kamu perhatikan seperti contohnya adalah peletakan posisi laptop.
Pengguna harus tahu dimana bagian sirkulasi laptop untuk membuang udara panas, usahakan bagian tersebut jangan sampai tertutup hingga menyebabkan sirkulasi tidak berjalan dengan sempurna.
Udara panas akan tertahan dan berputar di dalam ruang internal, sampai pada akhirnya suhu laptop makin naik dan overheat.
Jadi hindari kebiasaan seperti mengoperasikan laptop diatas kasur, menggunakan tatakan seperti bantal dan permukaan lain yang sifatnya bisa mengikuti pola dari dasar laptop.
Paling baik adalah gunakan perangkat diatas bidang yang datar seperti meja, lantai, kursi dan lainnya. Berikan gap antar permukaan dengan laptop agar panas bisa terbuang dengan baik.
[powerkit_separator style=”dashed” height=”3″]
2. Menggunakan Laptop Terlalu Lama
Pemakaian yang tidak wajar juga bisa bikin sistem hardware stress. Apalagi mereka yang suka menjalankan aplikasi lebih dari satu atau multitasking disaat yang bersamaan.
Sebagai pengguna yang baik, kamu harus tahu spesifikasi dan kemampuan dari laptopmu, jangan paksa kapasitas tersebut melebihi batasannya, karena hal tersebut akan membebankan kinerja prosesor, RAM, dan VGA hingga overheat.
Solusinya adalah gunakan laptop sewajarnya, pasang aplikasi yang menurut kalian berfungsi, jangan gunakan kemampuannya diatas batas maksimal, serta terakhir siapkan cooling pad jika memaksakan laptop bekerja secara multitasking.
[powerkit_separator style=”dashed” height=”3″]
3. Komponen Kipas Mengalami Penurunan
Kipas memiliki peran penting disaat laptop overheat dan mati, serta satu-satunya bagian yang membuat suhu laptop tetap stabil.
Kemampuan kipas akan menyesuaikan suhu secara otomatis, jika mulai panas maka kipas akan berputar lebih kencang dari kondisi normal.
Selain itu lubang exhaust yang tertutup juga bisa jadi pemicu kipas berputar lebih ekstra, karena udara panas yang terbuang tidak mengalami sirkulasi yang baik dan bikin internal laptop panas.
Kalau kipas dipaksa terus terusan buat bekerja disaat overheat, maka dikhawatirkan akan terjadi penurunan fungsi dalam jangka waktu kedepan.
Untuk meminimalisir hal tersebut, pengguna harus rutin membersihkan lubang sirkulasi kipas agar tidak tersumbat.
[powerkit_separator style=”dashed” height=”3″]
4. Pasta Sudah Mengering
Pada bagian komponen prosesor, terdapat pasta yang berfungsi untuk mengurangi panas dari si prosesornya sendiri.
Berdasarkan kasus yang banyak orang alami yaitu pasta didalam prosesornya akan mengering mengikuti usia laptop yang semakin berumur.
Umumnya pengeringan akan terjadi pada 3 sampai 4 tahun pemakaian. Dan cara mengatasinya yaitu bisa dengan mengganti pasta yang baru.
[powerkit_separator style=”dotted” height=”3″]
Akhir Kata
Melihat beberapa poin penyebab laptop overheat dan mati di atas. Kamu bisa ambil solusi seperti membersihkan kipas dari debu, gunakan cooling pad, pemakaian laptop yang wajar, instal aplikasi ringan, cek RAM jangan sampai penuh dan hindari kebiasaan memainkan laptop diatas kasur. Semoga bermanfaat.