Apa Maksud dari Diba’an ?

Pernah mendengar istilah diba’an? Jika kamu tinggal di daerah Jawa, mungkin istilah tersebut tidak asing bagimu karena sebenarnya berasal dari bahasa Jawa. Istilah ini berkaitan

Update

Pernah mendengar istilah diba’an? Jika kamu tinggal di daerah Jawa, mungkin istilah tersebut tidak asing bagimu karena sebenarnya berasal dari bahasa Jawa.

Istilah ini berkaitan dengan tradisi masyarakat yang masih dipegang hingga sekarang, khususnya masyarakat yang mengikuti amaliyah ulama-ulama NU.

Lalu sebenarnya apa maksud dari istilah tersebut? Berikut pembahasan selengkapnya.

Arti Kata Diba’an / Maulid Diba

Bagi yang tinggal di daerah Jawa Timur, khususnya di daerah pedesaan biasanya istilah ini dipakai oleh masyarakat setempat untuk menggambarkan aktivitas ketika beberapa orang membaca Maulud Diba.

Biasanya mereka akan membaca maulid tersebut karena ada acara tertentu, seperti memperingati Maulid Nabi, acara Walimatul Khitan, Walimatul Ursy, atau acara rutinan baik di masjid maupun mushola.

Pembacaan Maulid Diba dilakukan secara bergantian. Pada beberapa bagiannya juga terdapat syair-syair yang dibaca menggunakan lagu. Biasanya ketika membaca shalawat dan sejarah nabi tersebut juga diiringi dengan rebana.

Sebagai tambahan, bahwa selain maulid diba’ sebenarnya ada banyak beberapa syair atau kitab sirah Nabi yang dibaca masyarakat. Mungkin kamu sudah mengenal kitab Simtud Dhuror, kitab Al-Barzanji, kitab Ad-Diya’ul Lami’ (karangan Habib Umar bin Hafiz).

Semua kitab-kitab tersebut isinya tidak lain adalah pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad. Di dalamnya juga menceritakan sejarah Nabi Muhammad mulai beliau lahir sampai hingga menjadi Nabi.

Hingga sekarang, aktivitas diba’an ini selalu dilakukan karena memang sudah menjadi tradisi masyarakat. Selain itu, diba’an juga menjadi salah satu tempat untuk bersilaturahmi dan berkumpul bersama keluarga, teman, dan tetangga.

Jadi apa itu Diba’an atau Maulid Diba ?

Diba’an atau Maulid Diba adalah perayaan yang dirayakan oleh beberapa komunitas Muslim di berbagai negara, terutama di Yaman. “Maulid” merujuk pada perayaan kelahiran Nabi Muhammad, sementara “Diba'” adalah istilah yang terkait dengan nama sebuah desa di Yaman, yaitu Dhamar.

Perayaan Maulid Diba’ di Yaman biasanya diadakan pada tanggal 12 Rabiul Awal, yang dipercaya sebagai tanggal kelahiran Nabi Muhammad.

Pada perayaan ini, umat Muslim berkumpul untuk mengingat dan memperingati kelahiran Nabi Muhammad. Acara tersebut dapat mencakup pembacaan nashid (lagu-lagu religius) yang menceritakan kehidupan Nabi Muhammad, ceramah, pengajian, dan kegiatan sosial lainnya.

Maulid Diba’ memiliki makna penting dalam tradisi dan budaya masyarakat Yaman. Perayaan ini dianggap sebagai momen untuk meningkatkan pemahaman dan rasa cinta terhadap Nabi Muhammad serta menghidupkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Namun, penting untuk dicatat bahwa perayaan Maulid Diba’ tidak dilakukan di semua negara dan komunitas Muslim.

Di beberapa tempat, perayaan kelahiran Nabi Muhammad dirayakan dengan cara yang berbeda atau bahkan tidak dirayakan sama sekali, karena perbedaan dalam interpretasi agama dan tradisi lokal.

Akhir Kata

Sekian informasi seputar arti dan maksud kata diba’an. Jadi, kata tersebut populer di masyarakat Jawa untuk menggambarkan orang-orang yang membaca maulid diba’a secara bergantian baik di masjid, mushola, maupun tempat shohibul bait (tuan rumah).

Membacakan sejarah Nabi dan syair untuk beliau menjadi salah satu bukti cinta kepada Nabi Muhammad. Semoga bermanfaat.

Admin Kompiwin

Aktif menulis di kompiwin.com sejak tahun 2014. Dan sekarang kompiwin sudah memasuki tahun ke-delapan. Semoga memberi manfaat untuk pembaca semua.

Tinggalkan komentar