Pengguna akan sangat dimudahkan dalam mengolah data jika memang mereka tahu rumus serta fitur yang ditawarkan oleh Microsoft Excel. Soal pemecahan masalah satistik, kamu bakal sangat terbantu dengan rumus yang satu ini.

[toc]

Pernah dengar rumus IF Bertingkat? Sebenarnya ada banyak panggilan dalam menyebut rumus yang satu ini, yakni rumus IF Berjenjang, rumus IF Bercabang, rumus IF Majemuk dan Nested IF Function.

Terserah orang mau menyebutnya apa dan yang penting dalam pembahasan kali ini kita coba akan berikan tutorial dan penjelasan secara ringkas agar mudah dipahami.

Memang bagi sebagian orang rumus IF Bertingkat itu sangat rumit, tapi ketahuilah kalau kamu sudah bisa menguasainya pasti bakal lebih mudah dan enjoy dalam mengerjakannya.

Secara dasar, rumus ini digunakan untuk mencari nilai berupa True atau False. Jadi tersedia suatu tabel data kemudian sistem mengolah dengan hasil output berupa True atau False. Kamu hanya perlu memasukan rumus di satu cells saja lalu tarik kebawah dan hasil akan secara otomatis keluar.

1. Rumus Sederhana

Mungkin kamu bakal bingungu jika hanya membaca teori saja, jadi disini kita akan mulai berikan contoh dari mulai dasar.

Jadi pengertiannya hampir sama dengan True atau False. Tersedia beberapa daftar nama dan juga nilai, kita akan tentukan hasil Lulus atau Tidak Lulus berdasarkan kriteria persayaratan nilai tertentu.

Nama yang dikatakan Lulus harus memenuhi nilai diatas 60 sedangkan nama yang dinyatakan tidak lulus artinya memiliki nilai dibawah 60. Berikut caranya :

1. Pilih cells yang paling atas.
2. Masukan rumus if tunggal seperti ini :
   =IF(cells>=60,”LULUS”,”TIDAK LULUS”)

   atau bisa lihat dibawah ini:

   

3. Lalu tekan Enter.
4. Jika sudah keluar hasil langsung saja drag sampai bawah maka otomatis sistem bakal membaca sesuai rumus yang sudah kita berikan tadi.

   

   

5. Selesai, masih mudahkan ? Oke kita lanjut ke IF bertingkat.

2. Rumus IF Bertingkat

Jika kamu sudah mengerti dasar rumus IF atau logika diatas, sekarang kita akan langsung coba mengaplikasikan rumus IF Bertingkat.

Kasus populer yang sering digunakan dalam rumus IF bertingkat adalah menentukan output suatu kelompok dengan hasil yang bervariatif.

Contoh kriteria :
Nilai 4 = A (Baik)
Nilai 3 = B (Sedang)
Nilai 2 = C (Cukup)
Nilai 1 = D (Kurang)

Langsung saja masukan dengan rumus dibawah ini :

1. Pilih cells paling atas.
2. Masukan rumus sesuai dengan kriteria diatas dengan rumus seperti ini :
   =IF(cells=1,”D (Kurang)”,IF(cells =2,”C (Cukup)”,IF(cells =3,”B (Sedang)”,IF(cells =4,”A (Baik)”))))

   atau bisa lihat hasil dibawah ini :

   

3. Tekan Enter.
4. Drag sampai bawah, maka sistem akan medeteksi secara otomatis.

   

   

5. Selesai.

Baca Juga :

• Cara Membuat Pangkat di Excel
• Cara Enter Excel, Ternyata Begini Caranya…

3. Rumus IF Bertingkat Tingkat Rumit

Kita akan masuk rumus yang lebih kompleks, jika rumus IF jawabannya cuma 2 syarat yakni True atau False, pada rumus ini bisa diartikan 3 syarat.

Nilai 80 – 100 = A
Nilai 79 – 60 = B
Nilai 59 – 40 = C
Nilai 39 – 0 = D

Contoh, jika nilai 60-79 mendapat skor B, lalu bagaimana jika siswa yang mendapat nilai 79,6? Apakah sistem masih dapat mendeteksi, karena bilangan yang masuk semuanya merupakan bilangan bulat.

1. Pilih cells paling atas.
2. Isi rumus excel seperti ini :
   =IF(AND(cells>=80,cells<=100),”A”,IF(AND(cells>=60,cells<80),”B”,IF(AND(cells>=40,cells<60),”C”,IF(AND(cells>=0,cells<40),”D”))))

   atau bisa lihat hasil dibawah ini:

   

3. Tekan Enter.
4. Tarik sampai bawah maka sistem akan secara otomatis menghitung.
5. Selesai, sampai sini sudah paham ?. Jika belum kamu bisa belajar dari file yang sudah saya buatkan dibawah ini.

Contoh File IF Bertingkat di Excel

Untuk kamu yang belum paham dalam membuat rumus IF bertingkat di Excel ini, saya sudah menyediakan file dari tutorial yang saya tulis diatas.

Kamu bisa mendownloadnya dengan link dibawah ini untuk membantumu memahami rumus IF bertingkat ini.

LINK DOWNLAOD FILE Excel

---

Mungkin itu saja yang dapat saya bagikan tentang cara membuat rumus IF bertingkat di Excel. Dan semoga teman-teman semua dapat mengerti penjelasan saya diatas ya.

Jika dirasa belum mengerti, jangan sungkan-sungkan untuk bertanya melalui kolom komentar ya. Terima kasih.